WikiLeaks Bocorkan Dokumen Rahasia


Saat ini, dunia diributkan dengan bocornya dokumen-dokumen rahasia sebuah negara yang kabarnya dokumen tersebut berasal dari negara adikuasa, Amerika Serikat. Namun sebelum mengetahui dokumen apa saja yang dikabarkan menyebar luas tersebut, ada baiknya kalau kita mengetahui apa itu WikiLeaks. WikiLeaks atau Wikileaks adalah organisasi internasional yang bermarkas di Swedia. Situs Wikileaks menerbitkan dokumen-dokumen rahasia sambil menjaga kerahasiaan sumber-sumbernya. Situs tersebut diluncurkan pada tahun 2006.

Berikut penjelasan tentang bocornya dokumen rahasia milik Amerika Serikat:

Dalam dokumen rahasia milik Amerika Serikat yang terkuat melalui situs WikiLeaks diantaranya adalah seperti misi Amerika Serikat untuk menjalankan kampanye intelijen rahasia yang ditargetkan pada pimpinan PBB, termasuk Sekretaris Jenderal PBB dan para wakil anggota Dewan Keamanan PBB dari Cina, Rusia, Prancis dan Inggris. Bahkan, AS berusaha untuk mengetahui kata sandi dari jaringan komunikasi, jadwal kerja dan informasi pribadi lainnya.

Hal menarik lainnya adalah mengenai Raja Arab Saudi telah berulang kali mendesak Amerika Serikat untuk menyerang Iran dalam misi menghancurkan program nuklirnya. Dalam dokumen tersebut, Arab Saudi dan sekutunya gelisah akan aksi militer terhadap Teheran. Pimpinan Arab Saudi, Uni Emirat Arab dan Mesir menyebut Iran sebagai ancaman eksistensial yang akan membawa keadaan ini ke dalam perang.

Bukan Dokumen rahasia Amerika Serikat yang terkuak melalui situs Wikileaks. Namun dalam laporan situs itu juga disebutkan bahwa Iran telah memperoleh rudal canggih yang didesain berdasarkan desain Rusia dan dipercaya menjadi senjata utama terhadap serangan di Teheran.

Selebihnya ada juga laporan mengenai Presiden Yaman Ali Abdullah Saleh mengatakan kepada Jenderal David Petraeus bahwa ia akan terus menyalahkan AS atas basis-basis Al-Qaidah di negaranya. "Kami akan terus mengatakan bahwa bom adalah milik kita, bukan milikmu," kata Saleh seperti dikutip dalam ringkasan terbaru pembicaraan.

Tentu yang paling menarik sekaligus menjadi judul dalam tulisan ini adalah mengenai Wikileaks Indonesia, yaitu bahwa laporan disitus Wikileaks menyebutkan bahwa menempatkan negara Indonesia dalam urutan ke-33 Data Rahasia AS.

Ketika penulis blog Karo Cyber mencoba lebih jauh ingin menelusuri berbagai dokumen tentang Indonesia di situs ini, maka dari hasil pencarian dari mesin search engine, ditemukan sekitar 30 artikel yang menyangkut informasi mengenai Indonesia. Namun sangat sayang tidak ada satupun artikel yang berhasil dibaca, sebab ada laporan bahwa Wikileaks sendiri telah diserang oleh hacker.

Paska mengumbar dokumen-dokumen rahasia AS terbaru, situs itu langsung diterjang hacker dengan serangan DDoS (Distributed Denial of Service).

"Kami saat ini berada di bawah serangan distributed denial of service secara masif," kata WikiLeaks (@WikiLeaks) melalui akun Twitternya, yang dikutip dari Telegraph, Senin 29 November 2010.

Selain itu, WikiLeaks juga mengungkap dokumen perang Afghanistan. Berikut dokumennya:

WikiLeaks merilis satu catatan besar berisi 90 ribu dokumen soal perang Afganistan dengan berikan gambaran suram soal keterlibatan militer AS terpanjang dalam sejarah.

Berdasarkan dokumen itu, terungkap kegagalan AS dalam perang di Afganistan. Laporan ini menunjukkan bagaimana pasukan koalisi telah menewaskan ratusan warga sipil dalam berbagai insiden namun tidak dilaporkan. Tidak hanya itu, serangan Taliban ternyata telah ‘dibesar-besarkan’. Disebutkan adanya ketakutan komandan NATO atas keberadaan Pakistan dan Iran yang memicu pemberontakan, berdasarkan laporan The Guardian, Senin (26/7).

Pengungkapan ini berasal dari 90 ribu catatan kejadian dan laporan intelijen soal konflik yang di peroleh situs WikiLeaks di mana ini menjadi ‘salah satu kebocoran terbesar dalam sejarah militer AS’. Data ini kemudian dikutip oleh beberapa media di antaranya Guardian, New York Times dan media mingguan Jerman, Der Spiegel.

Data tersebut menjadi pukulan dalam sejarah pertempuran yang telah berlangsung selama 6 tahun ini. Perang Afganistan diperkirakan telah merenggut hidup 320 tentara Inggris dan lebih dari 1.000 tentara AS.

Dokumen ini menunjukkan adanya unit operasi rahasia khusus Task Force 373 guna menyerang pihak pemberontak dan teroris tingkat tinggi. Beberapa penggebrekan telah membunuh warga sipil Afganistan, namun lagi-lagi dirahasiakan.

Beberapa orang yang telah dibunuh adalah Agha Shah, seorang agen intelijen yang tewas bersama 4 orang lainnya pada bulan Juni 2009. Pihak lain adalah Abu Laith Al-Libi yang merupakan komandan senior militer Al-Qaeda. Al-Libi berada di perbatasan Mir Ali, Pakistan. Wilayah ini menjadi tempat persembunyian beberapa pemimpin senior Al-Qaeda.

Operasi penyerangan Al-Libi pada bulan Juni 2007 telah memakan korban 6 orang target pemerintah AS dan 7 orang anak-anak yang tidak memiliki kaitan dengan perang tersebut. Guardian melaporkan 2 ribu tokoh Taliban dan Al-Qaeda menjadi target dalam daftar pembunuhan yang dikenal sebagai JPEL (Joint Prioritized Effect List).

Bisa dibayangkan jika semua dokumen rahasia tersebut bocor dan menjadi konsumsi publik, hal yang paling buruk-pun bisa terjadi jika dokumen rahasia suatu negara tidak bisa dijaga kerahasiaannya.

sumbernya disini dan disini

0 komentar:

Posting Komentar